Sang Pemberani
Sudah beberapa kali liburan sekolah, si dede minta di khitan ato di sunat. Tapi kami lah ,ortunya, yang masih belum siap, mengingat usianya yang waktu itu belum 5 tahun. Di kesempatan liburan ini yang harpitnas, kami manfaatkan untuk mengkhitankannya, dan sudah mendapatkan persetujuan darinya... Alhamdulillah.
Hari H pun tiba, 13 Februari 2011, kami menuju RUMAH SUNAT yang berada di kawasan pusat mainan anak2, Pasar Gembrong. Banyak pilihan yang ditawarkan untuk proses khitan. Dari yang konvensional, lasser sampai menggunakan Smart Clamp.
Kami putuskan menggunakan pilihan terakhir, mengingat banyak teman yang menggunakannya untuk anak mereka dan memberikan testimoni bahwa lebih aman dan nyaman untuk anak yang dikhitan, meskipun harganya lebih mahal dari pilihan yang lainnya :(
Ada keuntungan tersendiri dikhitan bukan pada waktu liburan semesteran sekolah, selain tidak mengantri, si anak juga belum terkontaminasi. Coba saja bayangkan, kalau lagi asyik2 menunggu giliran, tiba2 mendengar anak lain yang sedang dikhitan menjerit... wahh, pastinya si dede bakalan minta pulang, karena takut :#
Alhamdulillah, dapat nomor antrian pertama. Tapi karena saya telat datang, akhirnya karena menunggu saya (Hhhhh tak patut ditiru..!!!), si dede dan ayah yang sudah berada di lokasi, meminta kepada dokternya untuk menukar posisinya dengan pasien selanjutnya..
Dan saya tiba, tapi proses khitan baru saja selesai :( (lama juga yak telat datengnya...t.e.r.l.a.l.u)
Dan menurut cerita Si Ayah,si Dede dengan PDnya masuk ruang tindakan, tanpa rasa takut sedikit pun. Karena dalam fikirannya 'ahh, rasanya seperti digigit semut ini', dan memang kata2 tersebut yang sering didengarnya tentang perihal sunat...
Tapi setelah 1 jam berlalu, dan obat biusnya hilang, mulai si Dede merasa tidak nyaman :(
Dari yang tidak mau memakai celana dalam (padahal dianjurkan menggunakannya..), sering menggigit baju (katanya tuk menahan rasa sakit..), sampai menahan pipis :(
Yang memilukan, bila si dede menahan pipis, bisa sampai 9 jam, otomatis kami tidak tidur dan setelah sudah tidak bisa menahannya lagi, ia akan berteriak sangat kencang... AAAAAAAAAAACHHHHHHH..!! Saya merasa bersalah, kenapa tidak mengkhitannya jika sudah agak besar saja :(
Karena tidak bisa tidur pada hari pertama, malam itu saya dan Farris hanya mampu berpandangan, dan Subhanallah dari mulut mungilnya tak berhenti-hentinya ia berdo'a. Malam itu hanya kata-kata indah yang keluar dari bibirnya. Rasa kagum, haru dan kasihan tentunya.... hiks..hiks..
Kira2 pukul 3.30 dini hari, kami berdo'a bersama memohon kesembuhan, proses yang mudah dan kesabaran dalam menjalani semua ini. Si Dede hanya mengamini. Amiin...Amiin... Amiin, kabulkan Ya Allah..Amiin...
Alhamdulillah, Allah memberikan kenikmatan bagi kami tuk bisa memejamkan mata, hingga kami terbangun pukul 05.15, karena Farris sudah tak dapat menahan hajatnya...Alhamdulillah
Saat ini kondisinya semakin pulih, Segala Puji bagi-Mu Ya Allah....
Terutuk jagoan mama, Farris Sang Pemberani...
Hari H pun tiba, 13 Februari 2011, kami menuju RUMAH SUNAT yang berada di kawasan pusat mainan anak2, Pasar Gembrong. Banyak pilihan yang ditawarkan untuk proses khitan. Dari yang konvensional, lasser sampai menggunakan Smart Clamp.
Kami putuskan menggunakan pilihan terakhir, mengingat banyak teman yang menggunakannya untuk anak mereka dan memberikan testimoni bahwa lebih aman dan nyaman untuk anak yang dikhitan, meskipun harganya lebih mahal dari pilihan yang lainnya :(
Ada keuntungan tersendiri dikhitan bukan pada waktu liburan semesteran sekolah, selain tidak mengantri, si anak juga belum terkontaminasi. Coba saja bayangkan, kalau lagi asyik2 menunggu giliran, tiba2 mendengar anak lain yang sedang dikhitan menjerit... wahh, pastinya si dede bakalan minta pulang, karena takut :#
Alhamdulillah, dapat nomor antrian pertama. Tapi karena saya telat datang, akhirnya karena menunggu saya (Hhhhh tak patut ditiru..!!!), si dede dan ayah yang sudah berada di lokasi, meminta kepada dokternya untuk menukar posisinya dengan pasien selanjutnya..
Dan saya tiba, tapi proses khitan baru saja selesai :( (lama juga yak telat datengnya...t.e.r.l.a.l.u)
Dan menurut cerita Si Ayah,si Dede dengan PDnya masuk ruang tindakan, tanpa rasa takut sedikit pun. Karena dalam fikirannya 'ahh, rasanya seperti digigit semut ini', dan memang kata2 tersebut yang sering didengarnya tentang perihal sunat...
Tapi setelah 1 jam berlalu, dan obat biusnya hilang, mulai si Dede merasa tidak nyaman :(
Dari yang tidak mau memakai celana dalam (padahal dianjurkan menggunakannya..), sering menggigit baju (katanya tuk menahan rasa sakit..), sampai menahan pipis :(
Yang memilukan, bila si dede menahan pipis, bisa sampai 9 jam, otomatis kami tidak tidur dan setelah sudah tidak bisa menahannya lagi, ia akan berteriak sangat kencang... AAAAAAAAAAACHHHHHHH..!! Saya merasa bersalah, kenapa tidak mengkhitannya jika sudah agak besar saja :(
Karena tidak bisa tidur pada hari pertama, malam itu saya dan Farris hanya mampu berpandangan, dan Subhanallah dari mulut mungilnya tak berhenti-hentinya ia berdo'a. Malam itu hanya kata-kata indah yang keluar dari bibirnya. Rasa kagum, haru dan kasihan tentunya.... hiks..hiks..
Kira2 pukul 3.30 dini hari, kami berdo'a bersama memohon kesembuhan, proses yang mudah dan kesabaran dalam menjalani semua ini. Si Dede hanya mengamini. Amiin...Amiin... Amiin, kabulkan Ya Allah..Amiin...
Alhamdulillah, Allah memberikan kenikmatan bagi kami tuk bisa memejamkan mata, hingga kami terbangun pukul 05.15, karena Farris sudah tak dapat menahan hajatnya...Alhamdulillah
Saat ini kondisinya semakin pulih, Segala Puji bagi-Mu Ya Allah....
Terutuk jagoan mama, Farris Sang Pemberani...
Comments
Post a Comment
bebas sopan