Ya.. Rabbi

Tatkala kamu menjerit disebabkan beratnya penganiayaan, maka kamu tidak akan mendengar selain pantulan suara mu sendiri.
Ketika kamu mengeluh karena sakit, maka kamu tidak mendapatkan selain gema keluhanmu.
Tatkala mengalir dari kedua matamu air mata, akibat merasa terkalahkan, maka ketahuilah bahwa kamu memiliki anak panah yang tajam yang tidak diketahui oleh orang-orang zhalim yang menganiaya, namun tidak pernah luput dari pengetahuan Tuhan orang-orang zhalim tersebut, anak panah
yang meluncur dari busur do'a-do'amu, di saat kamu melantunkan kata: Ya.. Rabbi !!

Tatkala dosa-dosamu membentuk suatu bendungan yang menghalangi antara kamu dengan cahaya, dan ketika kesalahan-kesalahanmu menjadi suatu pengikat yang mencegahmu untuk bersegera menuju kebaikan, dan di saat penghalang semakin tinggi dan kunci-kunci semakin diperkuat, maka ketahuilah bahwa kamu punya Tuhan Yang Mengampuni semua dosa-dosa.
Dan Dia mendengar jeritan permohonan: Ya...Rabbi !!

Tatkala ombak mengamuk, badai menggila, dan akal-akal menjadi tidak stabil dan jeritan semakin menggema, tersingkaplah kelemahan, dan manusia akan mengakui ketidakberdayaan mereka dan Maha Kemampuan-Nya, kefakiran mereka dan Maha Kaya-Nya, maka pada saat itu lidah-lidah akan melafazhkan dengan setengah mati dan penuh ketakutan teriakan-teriakan pertolongan : Ya...Rabbi !!

Tatkala kamu menempuh jalan-jalan, lantas kamu temukan bahwa jalan-jalan tersebut telah tertutup dan kamu mengetuk pintu-pintu dan mendapatkan pintu-pintu tersebut telah terkunci dan kamu meminta bantuan dari orang yang bisa memberikan bantuan, namun tiada di sana selain orang tidak mampu dan pengecut, maka ketahuilah bahwa semua pintu-pintu ditutupkan agar kamu mengetuk pintu-Nya. Dan, dipotong semua tali-tali agar kamu berpegang pada tali-Nya. Dan, bahwa Dia merindukan untuk mendengar darimu alunan-alunan seruan:
Ya...Rabbi !!

Tatkala orang kaya mengandalkan hartanya, dan orang kuat berpegang pada kehebatannya, serta orang yang punya kedudukan hanya memperhatikan wibawa, pengaruh, dan kedudukannya, maka seorang yang beriman melemparkan semua kekuatan itu jauh-jauh dan bersandar kepada Tuhan pencipta kekuatan-kekuatan tersebut, dan berlindung pada pojok yang kuat, tatkala meluncur dari dalam kedalaman lubuk kalbunya pekikan permintaan bantuan: Ya...Rabbi !!

Kembalilah engkau kepada jalan di mana Tuhan ada di sana. Dan, berteriaklah sekeras-kerasnya dengan air mata berlinang. Semoga engkau berhasil.

dikutip dari Novel 'Mukjizat Cinta'
Muhammad Masykur A.R. Said

Comments

Populer

Pempek Abang-Abang